Tak
sekalipun hari kulewatkan berhadapan dengan windows, mencurahkan apa yang
tengah kupikirkan. Belajar merangkai kata menjadi sebuah kalimat yang indah.
Namun, kadang waktuku tersita hanya saling bertatapan dengan window tanpa menuangkan
satu katapun. Bercengkerama dengan dunia idea, memilah kata demi kata yang
patut aku tuangkan. Berulangkali, tetap saja windows di depanku kosong. Kadang
juga, telah kurangkai kata menjadi kalimat. Ketika merasa tidak pas, aku
menekan tombol delete. Dan berulangkali seperti itu. Aku sendiri juga bingung,
kata seperti apa yang sebenarnya aku cari. Dan kalimat seperti apa yang ingin
aku rangkai. Pertanyaan bodoh bukan ?...
Iya,
bukannya aku tak bisa sebenarnya. Namun aku tidak percaya dengan diriku
sendiri. Itulah yang menjadi masalah utama. Telah kuciptakan banyak rangkaian
kata, namun lenyap begitu saja. Entahlah, apakah aku melemparnya ketempat
sampah ataukah ikut menguap ke udara. Tak berbekas.
Tulisan
adalah sejarah. Aku sangat menyukai sejarah dan ingin membuat sejarah. Meski
tidak mudah mewakilkan dunia idea dalam tulisan, namun tidak ada yang tidak
mungkin. Berbicara di depan umum, menyampaikan aspirasi secara lisan, ditonton
audiens membuatku begitu percaya diri. Bahkan kata yang tadinya tidak menjadi
sebuah konsep tertuang begitu saja. Tapi aneh, berhadapan dengan kertas putih
justru membuat aku tidak pede. Menuliskan satu kata saja rasanya berat, apalagi
ditambah memikirkan kata selanjutnya. Oh my God, whats wrong?...